KARYANTARA.COM
Suasana peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-61 Provinsi Sulawesi Tenggara di Kota Kolaka menjadi momentum penting dengan digelarnya Rapat Koordinasi (Rakor) pengelolaan lingkungan hidup. Acara bertema “Inovasi Kolaboratif Pengelolaan Lingkungan Hidup Berkelanjutan untuk Indonesia Emas 2045” ini dibuka secara langsung oleh Gubernur Sulawesi Tenggara, Andi Sumangerukka, pada Jumat (25/4).
Di sela-sela acara tersebut, sorotan tertuju pada keberhasilan operasi pertambangan PT Gema Kreasi Perdana (GKP) yang berlokasi di Pulau Wawonii, Kabupaten Konawe Kepulauan. Perusahaan ini berhasil meraih penghargaan prestisius Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Peringkat Biru Tahun 2023-2024 dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia (KLHK RI).
Penghargaan PROPER Biru ini diserahkan langsung oleh Gubernur Andi Sumangerukka sebagai bentuk apresiasi atas dedikasi PT GKP dalam menjaga kelestarian lingkungan. Penghargaan ini menjadi bukti nyata kinerja baik perusahaan dalam mengelola keanekaragaman hayati di sekitar area operasionalnya, mematuhi seluruh regulasi lingkungan yang ditetapkan KLHK, serta aktif berpartisipasi dalam praktik bisnis yang berkelanjutan.
Head of HSE Department PT GKP, Aladin Sianipar, menyampaikan rasa syukur dan bangganya atas pencapaian ini. Ia menekankan bahwa keberhasilan ini adalah hasil kerja keras seluruh tim, serta sinergi yang baik dengan pemerintah dan masyarakat setempat dalam memastikan operasional pertambangan berjalan sesuai dengan aturan lingkungan yang berlaku.
“Kami sangat berterima kasih atas dukungan semua pihak dan bangga dengan raihan PROPER Biru ini. Ini adalah bukti komitmen PT GKP terhadap praktik pertambangan yang berkelanjutan dan bertanggung jawab. Kami akan terus meningkatkan standar pengelolaan lingkungan, termasuk pengelolaan biodiversitas, limbah, rehabilitasi DAS, dan reklamasi lahan pasca-tambang,” ujar Aladin dengan antusias.
Lebih lanjut, PT GKP menargetkan peningkatan kualitas pengelolaan lingkungan dengan mengadopsi teknologi terbaru dan pendekatan keberlanjutan secara berkelanjutan. “Kami tidak akan berhenti di sini. Target kami adalah terus berinovasi agar dapat meraih peringkat PROPER yang lebih tinggi di masa depan. Ini adalah bagian dari visi jangka panjang kami untuk menjadi perusahaan tambang yang bertanggung jawab dan memberikan kontribusi positif bagi lingkungan dan masyarakat,” pungkasnya.
Senada dengan itu, Superintendent Environment PT GKP, Badrus Saleh, mengungkapkan bahwa penghargaan PROPER ini menjadi motivasi untuk terus mengembangkan inovasi teknis dalam pengelolaan lingkungan. “Keikutsertaan perdana kami dalam PROPER tidak menyurutkan semangat kami. Inovasi teknis yang saat ini kami lakukan meliputi peningkatan kesadaran karyawan dalam pengelolaan sampah hingga pemasangan sistem injeksi pada settling pond untuk pengendapan partikel terlarut yang lebih efektif,” tegas Badrus.
Apresiasi juga datang dari Pemerintah Daerah Konawe Kepulauan. Kepala DLH Konawe Kepulauan, Rustam, menyatakan bahwa pencapaian PT GKP dalam PROPER adalah bukti nyata kepatuhan perusahaan terhadap regulasi lingkungan.
"Kami memberikan apresiasi setinggi-tingginya kepada PT GKP atas raihan ini. Ini membuktikan bahwa perusahaan tidak hanya fokus pada operasional, tetapi juga serius dalam mengelola dampak lingkungan secara bertanggung jawab dan sesuai regulasi. Kami berharap ini menjadi motivasi bagi perusahaan untuk terus meningkatkan kinerja perlindungan lingkungan dan menjadi contoh bagi pelaku usaha lain di Sulawesi Tenggara," ungkap Rustam.
Rustam juga menegaskan komitmen Pemerintah Daerah melalui DLH untuk terus mengawasi dan membina pengelolaan lingkungan, terutama bagi perusahaan pertambangan. “Kami akan terus melakukan pemantauan ketat dan memberikan pembinaan yang konstruktif. Namun, kami juga tidak akan ragu untuk memberikan sanksi tegas jika terjadi pelanggaran. Kami percaya bahwa keberlanjutan industri di Konawe Kepulauan harus sejalan dengan pelestarian lingkungan demi kesejahteraan masyarakat dan generasi mendatang,” tegasnya.
Kontribusi PT GKP dalam menjaga ekologi dan biodiversitas Pulau Wawonii juga mendapat apresiasi dari Ketua Umum Asosiasi Mikoriza Indonesia (AMI), Prof. Dr. Ir. Hj. Husna, MP. “Pemantauan biodiversitas yang dilakukan bersama PT GKP adalah wujud tanggung jawab perusahaan dalam mengelola lingkungan dan memitigasi dampak pertambangan terhadap ekosistem di Pulau Wawonii, termasuk keanekaragaman flora dan fauna di dalamnya,” ujarnya.
Prof. Husna menjelaskan hasil pemantauan yang dilakukan AMI di berbagai titik di Pulau Wawonii. “Pemantauan hutan kami lakukan di 6 titik darat, 4 titik di perairan laut, dan 3 titik di perairan darat. Berdasarkan analisis vegetasi, kondisi biodiversitas flora dan fauna darat secara umum terlihat baik. Tutupan vegetasi di 6 titik pengamatan rata-rata di atas 90 persen, menunjukkan bahwa lahan belum terganggu sama sekali,” jelas Husna.
Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa indeks keanekaragaman, pemerataan, dan kekayaan jenis fauna di area tersebut termasuk sangat tinggi dan mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Kondisi perairan laut juga dinilai masih baik dan tidak tercemar berdasarkan standar kualitas air dari U.S Environmental Protection Agency dan standar internasional lainnya.
Pencapaian PT GKP meraih PROPER Biru ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi perusahaan lain di Sulawesi Tenggara untuk terus meningkatkan kinerja pengelolaan lingkungan demi terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan.
Sumber Humas GKP
Editor: Kalpin
0Komentar